Kunjungan IAWP ke Kantor IPI PPIM Bantar Gebang Jawa Barat Indonesia

*Pemulung Indonesia menyerukan Solidaritas Internasional* "Hari ini, pemulung di seluruh Indonesia bersatu dalam duka dan menyerukan solidaritas global karena mereka menghadapi tantangan yang mengerikan. Pemerintah Indonesia telah membuat keputusan yang mengejutkan untuk menutup 343 tempat pembuangan sampah, sebuah langkah yang mengancam akan mencabut mata pencaharian lebih dari 600.000 pemulung dan keluarga mereka. Di saat kritis ini, kami mendesak pemerintah Indonesia untuk melibatkan pemulung sebelum melanjutkan penutupan ini. Kami juga mengundang Aliansi Pemulung Internasional untuk berdiri bersama kami dan mendesak pemerintah kami untuk mendengarkan suara kami," ungkap Pris Polly, Ketua Perkumpulan Pemulung Mandiri Indonesia-Persatuan Pemulung Indonesia (PPIM-IPI). Seruan ini disampaikan saat kunjungan delegasi Aliansi Pemulung Internasional (IAWP), yang dipimpin oleh Bendahara Maditlhare Koena dan termasuk Krishna, Wakil Presiden Thyajya Shramika Sangha (TSS) dari Bengaluru, dan Sekretaris Jenderal Kabir Arora. Mereka ditemani oleh para sekutu seperti Prof. Melanie Samson dari Universitas Johannesburg dan Bianca Fernandes, Advokat Kebijakan Hasiru Dala. Kunjungan mereka membawa mereka ke kantor PPIM-IPI di Bantar Gebang, tempat pembuangan sampah terbesar di Asia Tenggara, tempat lebih dari 6.000 pemulung bekerja setiap hari. Mereka juga mengunjungi komunitas pemulung di Desa Pinang Ranti. Selama pertukaran pembelajaran ini, para pemulung Indonesia berbagi ketakutan seputar mata pencaharian mereka, merinci pekerjaan penting mereka dalam pengumpulan sampah dari pintu ke pintu. Mereka juga belajar tentang strategi pengorganisasian yang sukses dari South African Waste Pickers Association (SAWPA) dan African Reclaimers Organization (ARO). Maditlhare Koena dengan penuh semangat meyakinkan para pemulung Indonesia, "Kami akan menyampaikan keprihatinan Anda ke setiap sudut dunia. IAWP berdiri teguh dalam solidaritas dengan saudara-saudari kita di Indonesia." Pertemuan tersebut dimeriahkan dengan suara dari pimpinan PPIM-IPI, termasuk Sekretaris Jenderal Arsan Bakri, Pemimpin Wilayah Bapak Bendi, dan para pemulung seperti Ibu Wiwin, Bapak Marna, Ibu Fitri, Bapak Imam, Bapak Zaenudin, dan Bapak Nalim, dan lain-lain. Mereka terlibat dalam dialog yang bermakna, didukung oleh interpretasi Irma Nurhayati dan Abdul Ghofar dari Walhi dan rekan-rekan mereka dari masing-masing organisasi. Upaya kolaboratif mereka merupakan bukti kekuatan dan ketahanan para pemulung di mana pun, dengan IAWP menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Owlingua dan Walhi atas dukungan mereka yang murah hati dalam pertukaran yang penting ini.